LIVE IS AN ADVENTURE

I think by traveling you can better appreciate yourself and the different cultures of the world... Enjoy life all around the world. To share with many people with different way of living. To love. To dance with the birds and sing with the wind....

Travelling brings color to my life. I'm travelling for the joy...
"...there is a difference between knowing the path and walking the path" - Morpheus

I am not good at writing but I want to share the adventure in my journey, but I have a lot of photo trips. Let the pictures are going to tell you about this trip ;)

Not only for the destinations, but it's about the journeys...
when you are traveling the time should be yours.

Some in my blog is using Indonesian, If you do not understand Indonesian you can use "Google Translate" at the top left of this blog. I hope this blog can be useful ...


DILARANG MENGAMBIL atau COPY PHOTO-PHOTO DALAM BLOG INI TANPA IJIN!

Rabu, 03 Juni 2015

Melihat Komodo di Taman Nasional Komodo, Flores.


Komodo, Kadal raksasa dari Flores


Anda ingin melihat naga? Jika Anda pikir kadal raksasa hanya ada di Game of Thrones, pikirkan lagi. Taman Nasional Komodo di Indonesia adalah satu-satunya tempat di bumi, dimana Anda dapat melihat naga besar di alam liar secara nyata yaitu Komodo! Cobalah main ke Pulau Komodo atau Pulau Rinca saat liburan. Dijamin seru dan menegangkan! ...tapi sensasi bertemu dan melihat komodo di habitat aslinya memang tiada dua.... ngeri-ngeri sedeep! 😁




Petualangan Komodo ini lanjutan cerita Petualangan kami di Labuan Bajo pada tanggal 4-10 Mei 2015. Setelah berlayar dan snorkeling di pulau-pulau kecil area Taman Nasional Komodo, Hari ke-dua petualangan saya bersama sahabat berlanjut ke tempat yang ditunggu-tunggu yaitu mengunjungi kadal raksasa: Komodo. Yang merupakan salah satu atraksi utama yang ditawarkan Labuan Bajo adalah Komodo atau Ora begitu warga Lokal bilangnya.

Taman Nasional Komodo adalah rumah bagi lebih dari 4000 Komodo. Jadi apa itu Komodo? Komodo sebenarnya adalah salah satu spesies kadal. Apa yang istimewa dari kadal jenis ini? Ada lebih dari 3000 spesies kadal di bumi dan Komodo adalah kadal terbesar yang masih hidup di bumi.

Si kadal raksasa yang mendunia karena keunikannya. Bayangkan saja, hewan yang pernah hidup dengan panjangnya berukuran sampai 3,13 meter dan berat 166 kg. Maka tak heran julukan sebagai kadal terbesar di dunia disematkan padanya. Dan istimewanya, mereka hanya ada di Indonesia, tepatnya di Nusa Tenggara Timur, yakni di Pulau Komodo dan Pulau Rinca.




1. Pulau Rinca.


Pertama, Kami mengunjungi Pulau Rinca setelah sunbathing di Pink Beach dan makan siang. Kami tiba di Pulau Rinca sekitar pukul 1 siang. Dermaga kayu menyambut kami yang mesti berjalan menuju ranger camp Loh Buaya, yang berlokasi beberapa ratus meter ke arah dalam. Jalanan setapak berbeton membelah landscape hutan bakau di tepian dan padang rumput berhiaskan semak belukar dan pohon palem di sekitar. Suasana Pulau Rinca sunyi, hanya ada suara kami beserta beberapa rombongan wisatawan yang datang.

Pulau Rinca merupakan salah satu jajaran pulau di Flores barat yang menjadi habitat asli dari binatang purbakala Komodo. Untuk melihat komodo di sana, kita berkeliling ditemani Ranger (Pemandu khusus Komodo) yang sudah terlatih dan berpengalaman.






Komodo di Pulau Rinca hidup berkeliaran secara bebas diantara rumah-rumah panggung yang dibuat warga. Rumah panggung tersebut ada yang berfungsi sebagai kantor organisasi pelestarian satwa langka, kantor departemen terkait pengembangan pariwisata, tempat tinggal para Ranger, hingga kios-kios warga yang menjual cenderamata khas Pulau Rinca. Agak ngeri juga harus tinggal di rumah yang setiap saat bisa dinaiki komodo. Untuk itulah, saya bersyukur bisa tinggal di Pulau Jawa. 😋

Ketika menjejakkan kaki di dekat rumah-rumah itu, kami disambut oleh penampakan banyak komodo. Awalnya kami ketakutan dengan kehadiran para Ora. Tapi lama kelamaan kami bisa menguasai diri dan tidak terlalu takut. 

Sebelum memulai trekking, Ranger akan menanyakan perihal jalur trek yang ingin diambil. Apakah yang pendek, sedang atau panjang. Rute pendek lamanya sekitar 1-2 jam, medium sekitar 2-3 jam, dan panjang di atas 4 jam. Berhubung kami habis snorkeling di Pink Beach tadi pagi, kami memilih rute pendek saja, karena takut tepar semuaa..😁 Kemudian Ranger yang memandu kami (saat itu ada 2 orang Ranger untuk rombongan kami 11 orang) - memberi briefing tentang Do & Don't selama berkeliling di Pulau Rinca ini. Yess! Pulau Rinca ini dihuni oleh satwa liar yang termasuk kategori berbahaya. Maka sebaiknya memang kita mematuhi aturan yang ada dan mempersiapkan diri sebelum berkunjung ke sana.
 
Setelah memilih rute trekking, barulah kami diajak menjelajahi indahnya Pulau Rinca. Namun, perlu diingat kalau kita bertemu komodo saat trekking, jangan panik dan tetap harus berjalan di jalur yang disediakan dan tidak boleh jauh-jauh dari Ranger. Menurut informasi Ranger di Pulau Rinca sendiri terdapat sekitar 1.200 ekor Komodo. Ranger juga akan menjelaskan banyak hal tentang naga, juga menjawab pertanyaan Anda.
 



Ranger dengan membawa tongkat khusus berbentuk Y yang berfungsi untuk menghalau komodo jika Komodo mendekat tiba-tiba atau seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan. Meski tingkah laku Komodo tampak pendiam, Ranger kami mengingatkan bahwa karakter Komodo tidak bisa ditebak. Komodo bisa saja berubah menjadi bringas dalam waktu singkat tanpa alasan yang kita ketahui. 
 
Ranger selalu siap siaga dan berkali-kali mengingatkan untuk tetap dalam rombongan dan tidak berjalan sendirian. Berjalanlah biasa saja di dekat Ranger tanpa mengeluarkan suara yang menganggu, dan ikuti instruksi! Jadi jangan terlalu dekat dan tetap waspada guys! 😆
 
Ketika tiba di salah satu spot, Ranger pun memberi waktu bagi kami untuk melihat Komodo dari jarak yang lumayan dekat dan memberi kesempatan pada kami yang ingin berfoto lebih dekat dengan Komodo. Ini yang saya suka! 😍





Saat mengambil poto, Ranger akan memberikan kesempatan dengan menjaga dari depan dan belakang. Dan biarkan mereka yang menentukan bisa berfoto dengan yang mana. Jangan asal aja ngajak komodo wefie-ya?!😆 Tunggu aba-aba saja. Seperti rombongan kami, ini Komodo-nya lagi santai di samping rumah panggung. Satu Ranger di samping teman yang bertugas memotret, satu Ranger lagi di sisi dekat rombongan kami.

Tahu kah kamu, saat mencari mangsa Komodo akan menyerang dengan gigitan yang berbahaya. Sebenarnya bukan gigitannya, melainkan liurnya yang mengandung 60 bakteri mematikan. Begitu kena, komodo akan membiarkan mangsanya sekarat terlebih dahulu. Komodo harus bersabar, biasanya jika mangsanya besar (seperti rusa atau kambing atau apalagi kerbau) dua hari kemudian mangsanya akan kelenger. Begitu kondisi mangsanya melemah dan mati, barulah disantap.


Lirikan matamu, menggoda hati .... 😉

mau makan tapi yang ada cuma perkutut, lemess 😋


Selama trekking, Ranger menceritakan keunikan Komodo kepada kami. Para Ranger yang usianya bervariasi ini kelihatan kuat fisik dan mentalnya. Tak heran karena mereka terbiasa jalan memandu wisatawan dan tinggal di Pulau Rinca ini selama beberapa hari sesuai shiftnya untuk bergantian jaga dengan Ranger lainnya. Dan menurut mereka, meski sudah keseharian berteman dengan komodo, para Ranger harus tetap waspada saat memandu wisatawan juga selama tinggal di base camp Pulau Rinca.

Kami diminta terus berjalan berombongan hingga, sampailah kami kembali di base camp yang terdiri dari beberapa bangunan berbentuk rumah panggung dengan masing-masing fungsi. Ada mushola, kantin yang menjual makanan dan souvenir, kios loket dan toilet. Saya yang sedari tadi nahan pipis, saat ke toilet dikawal oleh salah satu ranger tadi. Maklum di bagian bawah bangunan ada Komodo yang sedang tidur siang.




Sedikit pesan dari papan yang ada di dekat gerbang Pulau Rinca:

Go Komodo!!
Take nothing but photograph
Leave nothing but footprint
Bring nothing but good memories

STOP!!
Throw anchor
Smoking during the tour
Throw the rubbish away. Take your rubbish with you out of Komodo National Park
Hunting The Wild Animal
Feeding the animals
Set a fire
Take the flora, fauna or physical material such as stone and sand


2. Pulau Komodo

Hari ke-tiga, setelah menjelajah Pulau Gili Lawa, selanjutnya kami mengunjungi Pulau Komodo, yang merupakan pulau terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur Indonesia.

Apa yang bisa Anda lakukan di sini adalah melihat Komodo. Anda harus melakukan perjalanan melalui hutan tropis yang menurut saya terlihat seperti taman Jurassic. Sebenarnya Komodo adalah spesies reptil purba dengan nenek moyang yang berumur lebih dari 100 juta tahun. Komodo tidak dikenal oleh ilmuwan barat sampai tahun 1912.


Cakar Komodo yang tajam dan panjang, siap menggaruk!😳


Jumlah binatang komodo yang tinggal di Pulau Komodo lebih banyak daripada di Pulau Rinca. Oleh karena itu, perlu kewaspadaan lebih saat trekking di tempat wisata yang masuk The New Seven Wonder ini. Jalur awal penjelajahan Pulau Komodo berada di Loh Liang. Dari Loh Liang para wisatawan diajak menikmati pemandangan alam Pulau Komodo dengan vegetasi alam sabana, stepa, dan sedikit hutan hujan tropis. Pulau Komodo berhawa panas sepanjang tahun. Iklim ini cocok untuk perkembangbiakan hewan komodo.

Sebelum trekking kami mendapat pengarahan. Sama seperti saat kami berkunjung di Pulau Rinca. Ranger memberi tahu kami beberapa aturan yang harus kami patuhi seperti, tetap berkelompok, tidak memberi makan komodo dan tidak membuat suara yang tidak perlu. Dia mengatakan kepada kami bahwa dia tidak dapat menjamin bahwa kami akan bertemu dengan Komodo. Mereka hidup di alam liar dan kami harus sangat beruntung bertemu mereka.







Kami melanjutkan dan kami bertemu monyet, ayam, burung, beberapa ekor rusa dan ular juga ada kerbau. Bukan hanya tempat Komodo, ada hewan lain yang hidup berdampingan secara harmonis. Sangat jarang melihat Komodo di hutan, terutama pada siang hari di mana mereka biasanya beristirahat di suatu tempat. Dan kami beruntung, bertemu salah satu dari mereka di jalan setapak kami dan dibawah pohon. Kami mengambil banyak foto naga dan naga itu.

Saat trekking ada beberapa tempat Ranger akan berhenti dan menunjukkan, seperti di area lubang untuk bertelur. "Komodo akan menggali beberapa kali terlebih dahulu, jauh sebelum bertelur," tambah Ranger. Biasanya musim kawin komodo di bulan Mei hingga Agustus.

Masih menurut keterangan Ranger yang mengiringi kami menjelajah Pulau Komodo, ternyata untuk sekali masa bertelur Komodo bisa menghasilkan telur berjumlah 15 sampai 30 butir. Lumayan banyak kan? Tapi dari sekian banyak telur yang brojol ke dunia, nggak semuanya bisa tumbuh dan selamat menjadi anak komodo. Biasanya tersisa hanya 3 sampai 4 ekor anak komodo yang sanggup bertahan hidup di iklim keras seperti itu. Sedikitnya rasio kelahiran selamat ini juga disebabkan karena faktor pemangsaan hewan komodo lain.
 

Tergeletak seperti batahang pohon kering

Terkapar seperti tak berdaya .... bobosiang😴

Saling memandang... disini siapa yang lapar? 😁



Tips Foto Bareng Komodo

Selain melihat Komodo, banyak wisatawan yang juga ingin mengabadikan kunjungannya dengan berfoto, begitu juga dengan kami. Berfoto dengan Komodo sah-sah saja, tetapi harus mengikuti aturan Ranger Taman Nasional Komodo.

"Selalu jaga jarak aman empat sampai lima meter dari Komodo," selain itu Pemandu kami juga menjelaskan agar pengunjung jangan membuat gerakan mendadak, melambai-lambaikan barang, dan bersuara kencang dekat Komodo. Komodo ini larinya cepat, 18-20 kilometer per jam, selain itu Komodo juga memiliki jarak penciuman sampai lima kilometer. Penciuman menjadi andalan Komodo untuk berburu karena penglihatannya buruk, kata Ranger.

Ranger kami kemudian mempersilahkan kami satu per satu yang ingin berfoto bersama Komodo, dia mau membantu kami tetapi poto dengan menggunakan handphone saja. Ia juga mengatur jarak aman berfoto dengan komodo, yakni empat meter. Ternyata hasil fotonya jempolan! Ia hafal jelas angle pengambilan foto yang baik untuk Komodo dan pengunjung. Saya memperhatikan, dia berjongkok dengan jarak aman dari Komodo. Kemudian mengambil foto dari sudut bawah, dan melakukan zooming dari kamera handphone. Cekreek!! 😅





Saya harus berpose dalam posisi jongkok di jarak aman dengan Komodo di depannya. Alhasil jadilah foto seperti berpose dibelakang Komodo ukuran besar. Teman-teman yang lain lantas antre meminta difoto setelah melihat hasil jepretan si Ranger. 😁

Nah, Komodo punya keunikan-keunikan, diantaranya:
  • Komodo mematikan mangsanya dengan bisa yang ada di bawah rahang bawahnya. Setelah si mangsa teracuni hingga tak lama mati, maka komodo akan memangsa bangkainya 
  • Komodo punya rahang elastis yang memungkinkan ia menelan mangsa yang beratnya 80% dari bobot tubuhnya
  • Komodo bisa jadi kanibal dengan memangsa komodo kecil (termasuk bayi merek yang baru lahir), jenazah manusia (dengan membongkar makam) atau memakan temannya.
  • Komodo yang baru lahir akan segera berlari sembunyi ke atas pohon untuk melindungi diri dari komodo dewasa
  • Komodo kecil makanananya serangga
  • Komodo jantan punya dua penis
  • Komodo bisa berkembang biak dengan dua cara: pembuahan (fertilisasi) dan tanpa adanya pembuahan (parthenogenesis)
  • Komodo makan sekitar sebulan sekali (tapi yang dimakan seekor kerbau😁)
  • Setelah makan maka komodo sunbathing alias jejemuran buat mempercepat pencernaan
  • Masa hidup komodo jantan sampai 50 tahun
  • Masa hidup komodo betina separuh dari komodo jantan. (Mungkin karena kecapekan ngurus telur sendirian, mengerami hingga menetas nanti😔)
  • Dua atau tiga jantan akan memperebutkan satu betina.



Jika tidak cukup waktu untuk mengekplore Taman Nasional Komodo, Pulau Rinca paling sering menjadi pilihan. Salah satu pertimbangannya karena lebih dekat dari Labuan Bajo yang sering menjadi gerbang masuk pelancong ke Taman Nasional Komodo. Kira-kira 2 jam naik kapal. Sedangkan Pulau Komodo butuh waktu lebih lama yaitu sekitar 4 jam. Melihat binatang unik ini di habitat aslinya juga membuat kita lebih menghargai alam, see how nature works, dan bonus pemandangan indah dari bukit di Pulau Komodo, ataupun Pulau Rinca di mana kita dapat melihat komodo.


Have fun in Komodo folks! enjoy the adventure 😎


Komodo National Park, designated a World Heritage Site in 1991 by UNESCO, is most famous for the Komodo Dragon, the world’s largest lizard and endemic resident of the island, but the marine diversity, like most of Indonesia, is also spectacular.




Bagaimana untuk sampai ke Taman Nasional Komodo

Bisa langsung bandara dari Jakarta atau melalui bandara di Denpasar Bali yang relatif dekat dengan Flores; ambil penerbangan menuju Labuan Bajo atau 'Bandara Komodo' tidak lebih dari satu jam. Tips mencari tiket promo penerbangan bisa dilihat di Skyscanner untuk rute yang dipilih Labuan Bajo. Untuk mengunjungi Taman Nasional Komodo dari pelabuhan Labuan Bajo, sekitar 2 km atau naik taksi dari bandara. 

Pulau Komodo adalah pulau terjauh di Taman Nasional Komodo dari Labuan Bajo, Pulau Flores, Indonesia. Dari Labuan Bajo Anda akan naik perahu ke Pulau Komodo atau Pulau Rinca. 

Perjalanan Komodo mudah direncanakan di Labuan Bajo. Banyak biro perjalanan yang menawarkan perjalanan sehari atau perjalanan 2 hari, perjalanan 3 hari, dll. Cara termudah adalah bergabung dalam kelompok/grup traveler. Kami ber 11 orang dengan melakukan perjalanan 3 hari, Living on Boat ke Pulau Padar, Pulau Komodo, Pantai Pink dan Manta Point, Gili Lawa, Pulau Rinca, Pulau Kanawa, dll. Trip kami sharing cost untuk menyewa kapal sekalian dengan fasilitas guide, akomodasi dan makan, lumayan beban hidup menjadi ringan dan petualangan pun menjadi bahagia. 😋




Daya tarik Pulau Komodo dan Pulau Rinca bukan hanya makhluk purba komodo. Masih ada sejumlah titik wisata yang menarik untuk dijelajahi disana. Apa saja itu? Ada kegiatan snorkeling di Pantai Pink,  ada juga wilayah konservasi burung kakaktua jenis Sulphurea Hill, Gili Laba, Pulau Padar, Pulau Kanawa, dan beberapa tempat lain. 

Pulau Komodo memang sangat tepat mendapat julukan The New Seven Wonder. Keindahan dan keajaiban pulau tersebut berpadu dengan nilai historis hewan Komodo sebagai satu-satunya binatang purba yang masih tersisa di muka bumi. Merupakan tugas generasi kita saat ini untuk melestarikan hewan langka Komodo dari kepunahan.

Meski sudah populer, bagi saya wilayah Taman Nasional Komodo di Flores, tetap menjadi salah satu destinasi favorit. Jika Raja Ampat adalah destinasi dengan pemandangan alam yang "mewah," maka saya menyebut Taman Nasional Komodo sebagai destinasi yang "cantik dan tidak pernah membosankan."





3.  Patuhi Aturan 

Selama trekking di Pulau Rinca dan Pulau Komodo, ada beberapa aturan yang tidak boleh dilanggar para wisatawan yang berkunjung kesana. Aturan ini dipakai demi keamanan dan kenyamanan selama berwisata di daerah kekuasaan binatang purba Komodo. Apa saja larangan pengunjung selama berada di Pulau Komodo dan Pulau Rinca? Aturan tersebut antara lain:
  1. Dilarang merokok. Rokok bukan saja bisa membakar semak-semak kering, tetapi juga bisa tertelan oleh anak komodo yang iseng mengais makanan dari puntung rokok.
  2. Dilarang membuang sampah di sembarang tempat. Kalau ini alasannya sudah jelas. Sampah menyebabkan lingkungan tercemar dan sulit didaur ulang tanah. Apalagi kalau sampah plastik sampai tertelan komodo, bisa-bisa para komodo tewas seperti kejadian di Kebun Binatang Surabaya.
  3. Dilarang berisik. Sekali lagi, perilaku komodo tidak bisa diprediksi. Dia bisa berubah dari pendiam menjadi ganas dalam waktu sekejap, terutama kalau dia merasa terusik oleh kehadiran manusia di wilayah kekuasaannya.
  4. Dilarang berpisah dari rombongan wisata. Berpetualang sendirian di Pulau Komodo sangat berbahaya mengingat komodo adalah hewan karnivora atau pemakan daging. Anda bisa bayangkan kalau sampai lepas dari rombongan dan tersesat, butuh kerja keras dan keberuntungan supaya bisa balik lagi ke rumah.
  5. Wanita yang sedang haid dilarang ikut berpetualang di wilayah Komodo. Apakah alasannya? Baca keterangan di bawah ini.
Khusus untuk pantangan wanita haid dilarang ikut trekking melihat Komodo karena menurut pengalaman Ranger tersebut, Komodo sangat sensitif terhadap bau darah. Darah tersebut berasal dari mana saja, baik dari manusia sehat maupun peluruhan sel telur melalui proses menstruasi. Hal ini dibuktikan dengan pengalaman masa lalu cerita Ranger yang pernah memandu sekelompok wanita untuk menjelajah area perkembangbiakan komodo. Walau sudah diberi peringatan wanita haid tidak boleh ikutan, ternyata ada yang nekat ikut.

Bisa ditebak hasilnya. Lima ekor komodo tiba-tiba mengerubung rombongan wisatawan tersebut. Sontak saja hal ini membuat panik para wisatawan. Untungnya setiap Ranger dilengkapi dengan peralatan keamanan diri semacam tongkat besi dengan ujung bercabang, sehingga sekawanan komodo tadi bisa diusir. 


Komodo yang ini besar sekali!


Aturan lainnya, kita disarankan untuk tidak berjalan dengan mengayun-ayunkan tangan atau bawaan. Karena gerakan ini akan menarik perhatian Komodo dikira ekor binatang mangsaan. Juga tidak membuat gerakan mendadak. Kemudian, just in case jika kita dikejar Komodo, kita sebaiknya berlari dengan arah zig-zag karena komodo itu hanya bisa lari lurus saja. Atau bisa juga naik ke tempat tinggi/rumah panggung karena Komodo kesulitan naik tangga. 😆

Belajar dari pengalaman tersebut, aturan ini tidak tertulis di atas diberlakukan di tempat wisata Pulau Komodo dan Pulau Rinca demi keamanan wisatawan sendiri. Sebelum berangkat trekking, para Ranger sudah mewanti-wanti wisatawan agar patuhi aturan di atas.

Yup! Ketika berwisata, memang semestinya kita menghormati aturan dan kearifan lokal, agar semua berjalan aman dan nyaman.. ya kan?! Komodo merupakan hewan predator yang ganas. Hanya dengan lidahnya, ia bisa melacak mangsa sampai 9 km jauhnya. Tapi, meski mumpuni mencari mangsa, Komodo ternyata tidak pernah meninggalkan tempat asalnya di sepanjang hidupnya... beda banget sama bang Toyib yaak!?😜



Suasana di Pulau Komodo



Beberapa TIPS untuk melakukan trekking Komodo adalah:
  • Datanglah di pagi hari saat Komodo aktif. Ini akan meningkatkan kemungkinan Anda akan bertemu dengan mereka.
  • Bawa uang tunai dan dalam mata uang lokal. Mereka tidak menerima kartu, baik uang tunai dalam mata uang lain.
  • Istirahatlah dengan nyenyak pada malam sebelum perjalanan.
  • Bawalah air minum.
  • Kenakan sepatu yang nyaman.
  • Bawa kamera dengan baterai terisi penuh.
Meski lokasinya cukup sulit untuk ditempuh, namun semuanya akan terbayar ketika telah melihat keindahan yang luar biasa di dalamnya. Melihat Komodo dari dekat, menikmati perbukitan, serta menikmati keindahan laut dari Taman Nasional Komodo.




How to enjoy your komodo trip? Just embrace the journey! 

Jangan takut hitam diterpa matahari, jangan segan menceburkan diri ke laut di area "kolam renang alami" dan spot snorkeling, jangan ragu untuk terus trekking ke atas bukit, jangan takut menginjakkan kaki di pulau tempat habitat Komodo
Just enjoy the adventure! 😎


Petualangan kami yang lainnya, di Flores:
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musim Semi Rasa Winter di Dolomites

Dari keindahan alam, laut mediterania hingga bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah, Italia memang merupakan salah satu negara te...